Mahasiswa Untag Surabaya Kaji Dampak Predatory Pricing TikTok Shop bagi UMKM

0
54

NEWS TIMES, Surabaya – Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Aisyah Maharani, S.Pd. melakukan kajian penelitian dampak Predatory Pricing di TikTok Shop bagi UMKM dengan munculnya fenomena Tik Tok Shop.

Penelitian ini dibimbing oleh Dosen Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Dr. Merry Fridha Tri Palupi, M.Si., dan Dr. Bambang Sigit Purnomo, S.Sos., M.Si. (bh-newstimes.id)

Menurut Aca, sapaan akrabnya, penelitian ini muncul sebagai respons terhadap fenomena Tik Tok Shop yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

“Latar belakangnya ketika masyarakat resah dengan maraknya fenomena Tik Tok Shop, sebuah bentuk social commerce yang bisa menjual segala hal, namun bahkan beberapa waktu lalu sempat ditutup,” ungkapnya.

Dia juga mengaku bahwa gagasan ini pertama kali muncul setelah berdiskusi dengan dosen pembimbingnya. “Sejujurnya, inspirasi penelitian ini bermula dari diskusi tentang kekhawatiran yang muncul akibat peralihan toko konvensional ke platform online yang viral, dan kepekaan ini didorong oleh dosen pembimbing saya yang mengamati bahwa harga barang-barang yang dijual melalui social commerce tersebut sangat murah dan mudah dijangkau oleh teknologi,” jelas Mahasiswa asal Surabaya ini.

Selain itu, Aisyah juga mengungkapkan temuan dari penelitiannya yang menggambarkan dampak dari social commerce tersebut.
“Hasil penelitian kami menunjukkan adanya perubahan yang signifikan bagi UMKM konvensional, meskipun tidak merata di semua sektor. Sektor yang paling terdampak adalah pelaku usaha di bidang fashion dan makanan. Namun, di bidang kosmetik, fenomena social commerce justru menjadi peluang bagi mereka untuk memperoleh barang dengan harga grosir yang lebih murah untuk kemudian dijual kembali,” ungkap calon wisudawati yang akan diwisuda pada 2 Maret mendatang.

Dengan adanya penelitian ini, Mahasiswa Mikom ini berharap agar masyarakat dan UMKM dapat lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi di masa mendatang.

“Manfaatnya agar masyarakat dan UMKM lebih bijak dengan adanya social commerce, serta mampu memanfaatkan perkembangan teknologi ini agar tidak tegerus oleh zaman,” terang mahasiswa dengan IPK 3,90.

Aisyah juga menyampaikan dukungan kepada seluruh teman-temannya yang sedang berjuang dalam menempuh perkuliahan agar dapat menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu.

“Untuk teman-teman dan adik tingkat yang sedang menjalani perkuliahan, tetap semangat karena tidak ada waktu yang tepat untuk menyelesaikan pendidikan, tetapi yang ada adalah selesai tepat waktu. Selain itu, meski Prodi Magister Ilmu Komunikasi merupakan prodi yang baru, tetapi dosen pengajarnya sangat berkualitas,” tuturnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here