NEWS TIMES – Diduga lemahnya pengawasan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 60 Surabaya, hingga terjadinya dugaan dua pelajar mesum di dalam toilet sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh, saat dikonfirmasi chat whatsapnya, pada Jumat (23/8/2024) belum menanggapi hal itu.
Kejadian itu, terjadi di toilet SMPN 60 di jalan Kalilom Lor Indah, Tanah Kali Kedinding, Kec. Kenjeran, Surabaya, pada Sabtu 3 Agustus 2024, disaat adanya kegiatan hias pemasangan bendera menyambut HUT Kemerdekaan RI Ke-79.
Sementara pada sebelumnya, saat disinggung atas dugaan lemahnya pengawasan atau kelalaian pengawasan terhadap pelajar di sekolah. Pihak sekolah membantah. “Jangan bilang lalai, kita sebenarnya tidak lalai. Satpam ada , satpam juga keliling dan itu pintunya banyak,” kata Kepala SMPN 60 Surabaya, Drs Machmoed M.Pd melalui Humasnya Vita Helianthi M.Pd, saat ditemui Newstimes.id diruangan guru, pada Rabu (14/8/2024).
Humas SMPN 60 Surabaya juga mengakui bahwa pihak sekolah kecolongan. “Luput pak,” aku singkatnya.
Lanjut Vita, bahwa terkait hal itu, pihaknya sudah memanggil kedua orang tua dari masing-masing murid tersebut. “Selasa Viral, dua pelajar yang dipanggil kita interogasi. Dan orang tua dipanggil, anak di panggil tim dari Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) membrifing setelah itu kita serahkan untuk pembinaan, pembinaan tidak hanya disini, awalnya disini selanjutnya di rumahnya (masing-masing),” jelasnya.
“Proses pembinaan ini kita sudah konfirmasi ke pihak terkait, kita gak melepas begitu Saja,” pungkasnya.
Adanya dugaan hal tersebut, diduga pihak sekolah lemah atau lalai dalam pengawasan terhadap pelajarnya, hingga terjadinya dugaan mesum di toilet sekolah.
Hingga saat ini, pihak Dispendik Kota Surabaya belum ada klarifikasi atas tindak lanjut sanksi terhadap SMPN 60 Surabaya, atas dugaan lemahnya pengawasan.
Reporter : Amri/ Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di WhatsApp Channel & Google News
