NEWS TIMES – Harga emas terus menguat, mencapai rekor tertinggi baru pada hari ini, Sabtu, (4/10/2025). Emas dunia melonjak mendekati 3.900 dolar AS per ons, kemudian emas Antam domestik turut meroket menembus Rp. 2,239.000 per gram naik sebesar Rp. 4.000. Meski sebelumnya pada Kamis (2/10/2025) sempat mengalami penurunan sebesar Rp. 2.000 atau Rp. 2,235.000.
Emas berjangka berada di jalur kenaikan selama tujuh minggu berturut-turut, menunjukkan momentum positif yang kuat.
Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal dan Moneter KADIN Jawa Timur, Yulianto Kiswocahoyo, SE., SH., BKP menuturkan faktor pendorong utama kenaikan adalah disebabkan Ketidakpastian ekonomi, seperti isu penutupan pemerintahan AS dan kekhawatiran resesi, membuat emas menjadi pilihan investasi yang aman bagi banyak investor.
“Pasar mengantisipasi pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve pada akhir tahun ini. Suku bunga yang lebih rendah cenderung mendukung harga emas karena membuat aset tanpa bunga ini menjadi lebih menarik,” ujar Yulianto yang juga Analis Pasar.
Lebih lanjut, Bank-bank sentral di seluruh dunia, terutama dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, terus membeli emas dalam jumlah besar untuk mendiversifikasi cadangan mereka dari dolar AS. Permintaan institusional ini menjadi pendorong utama tren kenaikan harga.
“Peningkatan permintaan dari dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas juga berkontribusi pada kenaikan harga,”ungkapnya.
Yulianto menyebut, kenaikan harga emas juga dapat berdampak pada sektor lain. Di Indonesia, emas perhiasan dilaporkan menjadi salah satu faktor pendorong inflasi pada September 2025.
“Tentunya emas saat ini berada di pusat perhatian pasar finansial, baik di kancah global maupun domestik, sebagai aset yang terus menunjukkan kinerja kuat di tengah ketidakpastian,”pungkasnya.
(Writer: Malik/Newstimes.id)
Cek Berita dan Artikel yang lain di WhatsApp Channel & Google News
