Buntut Dugaan Kericuhan di Shelter Club, YLPK Jatim: Sanksinya Harus Tutup!

24
Foto: Said Sutomo selaku Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim.

NEWS TIMES – Buntut adanya kericuhan di Shelter Club, yang diduga pegawai dan security melakukan pengeroyokan terhadap konsumen atau penghujung berinisial AS. Said Sutomo selaku Ketua Yayasan Lemabaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim angkat bicara.

Adanya hal itu, Said sangat menyayangkan bahwa yang mana pihak keamanan harus mengutamakan pelayanan terhadap konsumen, ini mala diduga pihak tuan rumah melakukan hal yang buruk.

Semestinya pihak club harusnya memastikan standar keamanan untuk pengunjung yang benar-benar bisa diterapkan. Jika keamanan menjadi hal yang patut diutamakan.

“Harus sesuai SOP (standart operating procedur) perusahaan dong. Dan SOP itu juga harus disosialisasikan. Jika tidak itu termasuk dalam melanggar,” kata Said, pada awak media, pada Kamis (20/6/2024).

Selain itu, menurut Said pengunjung harusnya menjadi prioritas utama dalam bisnis hiburan. Maka dari itu, pengamanan yang baik untuk pengunjung itu merupakan syarat mutlak.

“Bagaimanapun konsumen harus dilindungi keamanan, kenyamanannya. Jangan semena-mena seperti itu sebagai pelaku usaha,” bebernya.

Jika benar dengan adanya dugaan itu, Said meminta supaya club Shelter harus mendapatkan sanksi. “Sanksinya harus tutup, karena perusahannya terindikasi ilegal. Pelanggaran tidak menghormati hak pengunjung,” tegasnya.

Perlu diketahui, saat itu adanya seorang pengunjung Shelter Club Surabaya, berinisial AS mengaku menjadi korban penganiayaan oleh security dan pegawai kelab malam yang beralamat di Jalan Raya Nginden Surabaya, pada Sabtu, 15 Juni 2024 sekitar pukul 02.00 Wib dini hari.

Saat itu berlangsung diduga korban AS sempat dipiting dan diseret ke pintu keluar. Lalu dibanting ke tembok. Tidak hanya itu, AS juga ditendang di bagian perut hingga terperosok. Tendangan kembali dihadiahkan ke bagian kepala. Disusul kemudian pukulan demi pukulan ke arah wajahnya. Saat itu pun AS tidak ada perlawanan dari AS.

Akibat dugaan perbuatan dari security dan pegawai Shelter Club, pipi AS sebelah kiri dan kanan memar. Selain itu juga adanya luka lecet di beberapa bagian tubuh seperti di tangan, perut, dan kaki.

Sementara, hingga berita ini di unggah belum ada penjelasan dari pihak Shelter Club.(Am)