MalangRaya, Newstimes- Sesuai dengan kebijakan dari Bupati Malang, melihat pertumbuhan perekonomi yang ada di Kabupaten adalah dari sektor pertanian. Maka sebab itu Pemerintah Kabupaten Malang melakukan gerakan percepatan tanam, baik dari pangan, holtikultura, dan juga perkebunan.
Untuk sektor pangan Kabupaten Malang memiliki Padi dan Jagung, sedangkan holtikultura Kabupaten Malang memiliki bawang, kentang, dan masih banyak lagi, sedangkan untuk kebun Kabupaten Malang memiliki andalan kopi dan tebu yang menjadi komoditas prioritas, jadi bisa di katakan Kabupaten Malang bisa di bilang cukup tinggi dalam memproduksi bahan pangan.
Dalam hal ketahan pangan, tentunya dari Kementrian Pertanian, memiliki program Nasional, terkait dengan pertanian. Yang menjadi issue saat ini adalah mengenai ketahanan pangan. Dari dampak elnino yang terjadi pada tahun lalu, mengakibatkan keterlambatan musim tanam, sehingga seharusnya Musim tanam di lakukan pada bulan November mundur menjadi bulan Desember 2023.
Maka sebab itu, Kementrian pertanian melalui bapak Dirjen, sedang melakukan upaya untuk percepatan tanam, di mana di harapkan pada sisa musim hujan ini, harus betul-betul di manfaatkan, sehingga produksi pada tahun berikutnya lebih meningkat.
Kepala Dinas Tanaman, Pangan, Holtikultura dan Perkebunan ( DTPHP) Kabupaten Malang, mengatakan yang menjadi Konsentrasi Dinas DTPHP, sesuai dengan informasi yang di dapat musim Elnino masih akan berlanjut hingga tahun 2024. Hal itu menjadi antesin dinas dalam hal manajemen suplai air irigasi, jelas Avicenna M.S Kepala Dinas DTPHP, pada Selasa (16/1/2024).
“Kita memanfaatkan waktu yang tersisa untuk segera memulai penanaman, dalam mengantisipasi musim Elnino yang berkepanjangan”, jelas Avi.
Avi juga menjelas Konsolidasi yang sudah di lakukan di beberapa daerah di Kabupaten Malang, untuk mempercepat masa panen pada tahun 2024, para petani harus segera mengejar musim panen agar ketahanan pangan bisa tercukupi.
menurutnya, sesuai dengan pemberitahuan dari BMKG, tentang musim Elnino ini yang akan berkepanjangan, sehingga musim hujan saat ini agar betul-betul bisa di manfaatkan, untuk segera melakukan proses pertanaman khususnya di jenis tanaman padi.
” Karena pemantauan ketat yang terjadi dari sektor pertanian yaitu padi, jagung, kedelai, sedangkan untuk holtikultura bawang merah, cabe, putih, dan untuk kebun ada kopi, tebu, dan kakao, namun yang menjadi fokus utama kami adalah padi untuk saat ini, ” jelasnya.
Karena petani memiliki musim dan data base dalam musim panen, maka dari itu faktor cuaca dan hari-hari besar menjadi fokus utama pemenuhan kebutuhan pangan.
Dampak kebutuhan masyarakat yang meningkat pada bulan akhir November 2023. Di sebabkan karena panen raya yang sudah selesai, para petani belum juga bisa tanam di karenakan musim hujan yang juga belum turun.
Pada tahun 2024 Dinas DTPH memiliki program yang berfokus pada pengejaran ketersediaan beras dan tebu, untuk harapanya bagian mana Kabupaten Malang ini bisa menjadi tuan rumah, minimal di Malang Raya dalam dunia pertanian. (fan)