Nilai Tukar Rupiah Menguat, Dolar AS Terguncang Shutdown

0
31
nilai-tukar-rupiah-menguat-dolar-as-terguncang-shutdown
Rupiah berhasil menguat hingga ke level Rp16.590 per dolar AS, melanjutkan tren penguatan yang terjadi di awal pekan ini.. (foto: ist)

NEWS TIMES – Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan performa positif terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (2/10/2025). Rupiah berhasil menguat hingga ke level Rp16.590 per dolar AS, melanjutkan tren penguatan yang terjadi di awal pekan ini.

Penguatan ini dipicu oleh pelemahan dolar Amerika Serikat yang loyo di pasar global, menyusul berkembangnya sentimen negatif dari AS terkait isu penutupan pemerintahan atau government shutdown. Kekhawatiran akan penundaan rilis data ekonomi penting AS akibat shutdown telah mengurangi permintaan terhadap aset-aset berisiko, termasuk dolar AS.

Sementara itu, selain faktor eksternal. Namun sentimen positif dari dalam negeri turut, menopang penguatan rupiah. Proyeksi surplus neraca perdagangan Indonesia dan keyakinan investor terhadap fundamental ekonomi yang kuat memberikan angin segar bagi mata uang Garuda.

Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal dan Moneter KADIN Jawa Timur sekaligus Pengamat Ekonomi, Yulianto Kiswocahyono, SE.,SH.,BKP memprediksi rupiah akan bergerak di rentang stabil, didukung oleh kebijakan intervensi pasar yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas.

“Penguatan rupiah hari ini menjadi pemulihan setelah sempat melemah pada periode sebelumnya,”ujar Yulianto yang juga Praktisi Perpajakan, Kamis (2/10/2025).

Lebih lanjut pada awal pekan, rupiah sempat tertekan hingga menyentuh level Rp16.775 per dolar AS, namun berhasil bangkit perlahan.

“Pergerakan ini sejalan dengan pernyataan Menteri Keuangan pada akhir September, yang optimistis rupiah akan kembali menguat seiring dengan membaiknya fundamental ekonomi,”tuturnya

Yulianto menambahkan, meskipun rupiah menunjukkan sinyal positif, para pelaku pasar tetap mewaspadai dinamika ekonomi global.

“Risiko yang berasal dari AS, seperti kelanjutan isu shutdown dan potensi penundaan data ekonomi, akan terus menjadi sorotan. Namun, dengan intervensi BI dan fundamental ekonomi yang solid, rupiah diperkirakan akan tetap stabil dalam jangka pendek,” terangnya

Yulianto menuturkan, para investor dan pengusaha dihimbau untuk terus mencermati pergerakan nilai tukar.

“Mengingat fluktuasinya dapat memengaruhi sektor-sektor ekonomi, termasuk impor dan daya beli masyarakat,”pungkasnya.

(Writer: Wahyu/Newstimes.id)

Cek Berita dan Artikel yang lain di WhatsApp Channel & Google News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here