
NEWS TIMES, Malang – Pemerintah Kabupaten Malang tengah berupaya menyusun rancangan pembangunan program inovasi Sarana Angkutan Umum Masal (SAUM) yang akan berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan Kota Malang.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, mengatakan, inovasi tersebut, nantinya turut melibatkan angkutan desa yang akan menjadi transportasi pariwisata.
“Kita perlu melakukan perumusan terkait program SAUM untuk mendukung rencana yang tepat. Selain iti, juga mematangkan mekanisme dan skema, “ujar Bambang kepada Newstimes.id, Senin (30/10/2023)
Lebih lanjut, kata Bambang, inovasi itu tentunya solusi mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mendorong masyarakat agar beralih kepada angkutan umum masal dan mengatasi kemacetan.
“Rencana ini, akan melibatkan Dishub Provinsi Jawa Timur, yang juga memiliki program By The Service (BTS) serta di targetkan terealisasi pada tahun 2024, “kata dia.
Bambang menyebutkan, proyek SAUM melibatkan Kota dan Kabupaten Malang guna di perlukan persetujuan dari Dishub Provinsi Jatim, mengingat aspek lintas daerah yang juga terlibat.
“Pengembangan SAUM diharapkan menjadi solusi efektif mengatasi kemacetan, baik di wilayah Kabupaten maupun Kota Malang,” paparnya.
Inovasi lain yang rencana dijalankan adalah menjadikan Angkutan Desa yang beroperasi bisa difungsikan sebagai kendaraan wisata mengingat Kabupaten Malang adalah Destinasi wisata.
Banyak di ketahui bahwa eksistensi angkutan Desa tersebut terus mengalami penurunan jumlah kendaraan, yang dimana pada tahun 2018 sebanyak 394 unit kini tinggal 191 unit, karena di akibatkan kemajuan teknologi.
Angkudes terpinggirkan oleh ojek online (ojol), yang aksesnya mudah didapat, nyaman dan banyak pilihan fasilitas.
Dalam kemajuan teknoligi angkudes bisa di fungsikan sebagai pengantar wisatawan ke tempat wisata, semisal ke Malang Selatan dan diharapkan menggeliatkan angkutan desa, bisa membangkitkan perekonomian.
Dalam teknisnya, angkudes nanti akan diposisikan di shuttle atau pemberhentian bus pariwisata, lalu mengantar penumpang ke tempat wisata yang akan di tuju .
Selain kajian tersebut juga butuhkan edukasi sopir agar lebih paham tentang tempat-tempat wisata yang ada di wilayah Kabupaten Malang.
Sopir perlu dibekali ilmu kepariwisataan, pemandu wisata atau tour guide. Karena di Kabupaten Malang ini banyak spot wisata yang layak untuk di kunjungi, terutama wisata pantai di wilayah Malang Selatan.
Selain itu juga terdapat tempat-tempat wisata lainnya, diantaranya wisata Gunung Bromo, Pujon Kidul, Gunung Kawi maupun wisata candi.
Dan untuk saat ini, ada bus wisata dari Terminal Arjosari, Kota Malang menuju Wisata Pantai Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
“Semoga bisa terealisasikan agar selain bisa menjadi sumber pendapatan juga untuk memajukan pariwisata Malang Raya,”tutup. (Fan/Newstimes.id)