Jatuh Bangun Membangun Usaha Kopi, Kini Wahyu Berhasil Perluas Pangsa Pasar

0
285
Owner Kopi Dua Tiga, Wahyu Tri Hartanto. (Foto: Redaksi Newstimes.id)
Owner Kopi Dua Tiga, Wahyu Tri Hartanto. (Foto: Redaksi Newstimes.id)

NEWS TIMES, Sidoarjo – Usaha kopi bisa memiliki pangsa pasar yang luas dan peluang bisnis ini menjanjikan. Tak jarang, kopi menjadi moda utama dalam berbisnis bagi pelaku UKM.

Seperti halnya, Produsen Kopi brand “Dua Tiga” Wahyu Tri Hartanto, asal Sidoarjo. Dia memulai usahanya sejak tahun 2018 dengan bermodalkan uang 500 ribu dari hasil kerjanya, lantas nekat memulai usaha tersebut meski saat itu kondisinya tertatih- tatih.

“Saya memilih kopi menjadi lahan bisnis UKM sejak tahun 2018, awalnya termotivasi karena teropsesi, melihat banyaknya penikmat kopi baik dari kalangan muda hingga tua, terus saya meyakinkan diri untuk banting setir dengan mendirikan UKM Kopi, ” ujar Wahyu, kepada Newstimes.id, Rabu (6/12/2023).

Lebih lanjut, Wahyu menceritakan, awal memulai usaha tersebut tidak semudah yang dibayangkan, banyak rintangan, bahkan tertatih-tatih dan kekurangan modal hingga rela turun jalan untuk menawarkan kepada pengguna jalan.

“Kopi ini jenisnya Robusta, Awalnya wah gak gampang mas menjalankan usaha ini, saya dulu kira gampang memasarkan, ternyata butuh waktu untuk meyakinkan kepada masyarakat terkait kualitas kopi Dua Tiga yang saya hasilkan, kalau kekurangan modal itu pasti, tapi saat itu saya memaksimalkan yang ada dulu agar uangnya cepat berputar, ” tuturnya.

Singkat cerita, UKM yang didirikannya melalui brand “Kopi Dua Tiga” itu semakin digandrungi pecintanya, bahkan tak tanggung – tanggung ada konsumen yang order 2 sampai 10 ton.

“Sasaran pangsa pasar memang lebih dominan di pasar tradisional, hampir semua pasar di Surabaya dan Sidoarjo tersedia Kopi Dua Tiga. Sementara ini, penjualan di dua daerah itu, ” ungkapnya.

Kopi robusta yang diproduksnya bervariasi yaitu berupa biji goreng dan powder (bubuk) serta dikemas higienis dalam bungkus plastik dengan takaran 100 gram hingga 500 gram. Selain itu, dia juga mematok harga yang bikin dompet tak terkuras.

Dalam sehari, dia mampu memproduksi 10 ton kopi bubuk dan biji goreng.

“Kemasan macam-macam, ada yang bubuk robusta dan biji goreng robusta, takarannya sesuai standart 100 gr, 250 gr dan 500 gr, untuk harganya tuju ribu hingga 30 ribu. Kopi ini murni tanpa campuran apapun, harganya gak mahal, “terangnya.

Dia berharap, Pelaku usaha Kopi di Jawa Timur tetap semangat jangan patah arah, optimis dalam menjalankan usahanya.

“Sektor kopi kan juga menjadi indikator peningkatan perekonomian di Indonesia khusunya Jatim, saya berharap baik dari petani dan produsen Kopi bisa sukses melalui sinergitas, “pungkasnya. (Redaksi/ Newstimes.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here