
NEWS TIMES, Malang Raya – Jelang Ramadhan, semua kebutuhan pokok yang di pasar, mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga yang terjadi pada beberapa bahan pokok membuat masyarakat sedikit resah. Pasalnya salah satu kebutuhan pokok utama yaitu beras, mengalami kenaikan harga yang melambung tinggi membuat sebagian masyarakat merasakan dampak yang luar biasa.
Dengan adanya hal itu, Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, memberikan tanggapan. Di kutip dari media sosial statemen Presiden memberikan tanggapan, untuk harga kenaikan beras yang mengalami lonjakan. Beliau menjelaskan tidak hanya di Indonesia saja, namun di seluruh dunia, harga beras memang mengalami kenaikan akibat terjadinya musim Elnino.
“Kenaikan harga beras, terjadi tidak hanya pada Negara Indonesia, hampir di seluruh dunia, kenaikan harga beras memang melambung tinggi, hal ini di sebabkan karena musim Elnino yang berkepanjangan, membuat para petani gagal panen,”ujarnya di kutip dari platform media sosial Tik tok.
Hal senada di sampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Saniputeran. Menurutnya Kenaikan harga beras yang melambung tinggi, di akibatkan oleh efek dari musim elnino pada tahun lalu. Karena jadwal tanam yang seharusnya terjadi pada bulan Oktober tahun lalu, ternyata para petani baru bisa tanam di bulan Desember 2023.
“Efek dari kenaikan harga beras, yang terjadi pada pasar adalah, efek dari musim elnino yang berkepanjangan. Pasalnya seharusnya petani menanam pada bulan Oktober tahun lalu, mundur menjadi bulan Desember 2023,” jelas pria yang akrab di sapa Avi saat di temui pada Senin (26/2/2024). .
Sampai saat ini memang petani sedang melakukan penanaman. Untuk Kabupaten Malang sendiri, sebagian petani masih melakukan pemanenan. Pihaknya sudah melakukan sounding (pendekatan), dan ada beberapa daerah yang masih melakukan pemanenan.
Lebih lanjut. Avi juga mengungkapkan, setelah di lakukan monitoring dan evaluasi, pada beberapa daerah yang ada di Kabupaten Malang, mereka sudah melakukan fase tanam. Para petani sudah ada yang jalan dalam melakukan proses tanam, dan ada juga yang sudah memasuki fase produksi, ada pula yang sudah masuk, dalam musim panen.
“Setelah kami lakukan monitoring dan evaluasi, sebagian petani yang ada daerah khususnya di Kabupaten Malang, sudah masuk dalam fase tanam, fase produksi, dan juga sebagian ada yang sudah panen,” imbuhnya.
Beliau juga menambahkan, pada curah hujan untuk saat ini, seharusnya bisa mampu di atas 100 hingga 150 mm, namun kenyataannya di Kabupaten Malang pada sebagian daerah, masih di bawah 100 mm, karena ada beberapa daerah seperti Donomulyo, dan beberapa koridor daerah Selatan, masih belum cukup air untuk pengelolan daerah persawahan mereka.
Namun demikian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para petani, untuk mengatur, pemanfaatan jumlah air yang sudah ada, dan tidak di perbolehkan lagi untuk menunda panen.
” Kami sudah melakukan koordinasi, dengan para petani, dengan curah hujan yang saat ini ada, di harapkan bisa mengatur, pemanfaatan jumlah air yang ada, dan jangan lagi menunda panen,” imbuhnya.
Yang menjadi perhatian khusus, Pemerintah Kabupaten Malang, tidak hanya harga yang ada di pasaran, melainkan di tentukan dari harga yang harus signifikan dari para petani, karena jangan sampai harga di pasaran tinggi, di petani tetap rendah.
Dengan adanya kenaikan harga beras tersebut, membuat sejumlah petani, bersemangat kembali untuk melakukan proses penanaman. saat ini PR petani, bagaimana bisa mengatur, dengan kondisi hujan yang masih terbatas, mereka bisa mengefisienkan sumber air yang ada.
“Yang menjadi perhatian kami adalah tidak hanya harga yang ada di pasar, namun harga yang signifikan dari para petani kita harus tau. Jangan sampai harga di pasar tinggi, di petani rendah,” tandasnya.
“Dan untuk selanjut dengan kenaikan harga beras ini, membuat para petani, bersemangat kembali untuk melakukan proses tanam. Yang menjadi PR bagi petani adalah bagaimana, mereka bisa mengatur, dengan kondisi hujan yang terbatas, mereka bisa mengefisienkan sumber air yang ada,” tutupnya. (fan/fb/Newstimes.id)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



