NEWS TIMES – Sungguh membingungkan, benarkah emas perhiasan beratnya menyusut, ketika di pasang mata atau dipatri dan dicuci?. Hal itu diduga terjadi di Toko Emas Wahyu Redjo23 cabang Pogot di Surabaya, pada Senin (2/9/2024).
Saiful sebagai suami Farida yaitu pelanggan setia Toko Emas Wahyu Redjo merasa heran, ketika bobot atau berat emas perhiasannya berkurang 10 Mili Gram (MG). Setelah memasang mata di gelang perhiasannya.
“Awalnya naruh perhiasan itu dicatatan tertulis berat 4.060 gram, saat itu tanpa ada 2 mata. Setelah di pasang 2 mata bukannya mala nambah beratnya, ini mala menyusut beratnya. Kan aneh?,” katanya, Selasa (3/9/2024).
Sementara dia mengungkapkan berdasarkan surat pembelian di toko emas Wahyu Redjo, gelang emas perhiasannya yang bermotif bebek itu awal beratnya 4.100 gram. “Aneh aja, masak emas perhiasan di pakai terus bobotnya bisa menyusut. Dipatri atau dicuci juga menyusut bobotnya. Dan karyawannya bilang kalau perhiasan ini dijual diitung sesuai beratnya, bukan berdasarkan surat pembelian yang dibuat oleh toko emasnya,” keluh Saiful.
Terpisah, Leny penanggung jawab perwakilan Toko Emas Wahyu Redjo cabang Pogot di Surabaya mengatakan bahwa setiap emas perhiasan akan menyusut ketika di cuci, di patri dan bahkan di pakai terus saja bisa menyusut bobotnya.
“Barang kalau di pakai kena gesekan, minyak dan kotoran bisa menyusut. Barang gak dipakai saja juga bisa menyusut. Kena matahari pun juga pengaruh pak,” kata Leny karyawan toko emas Wahyu Redjo cabang Pogot, pada Senin (2/9/2024) siang.
Leny lebih menyarankan kepada para pelanggan kalau tidak mau menyusut berat emas perhiasannya, agar membeli logam mulia. “Kalau tidak mau menyusut, ya beli logam mulia ini. Semua toko emas itu sama pak,” dalihnya.
Saat disinggung, ketika pelanggan menjual emas perhiasan di tokonya. Menurut Leny harganya sesuai berat timbangan emas perhiasan, bukan dari suratnya. “Kita ikuti timbangan sekarang, kalau 4.05 ya 4.05, walupun di suratnya 4.100,” pungkas Leny.(Am)
