Wacana Presiden Prabowo Perpanjang Rute Whoosh hingga Banyuwangi Ditanggapi Praktisi Perpajakan

0
7
wacana-presiden-prabowo-perpanjang-rute-whoosh-hingga-banyuwangi-ditanggapi-praktisi-perpajakan
Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal dan Moneter Kadin Jatim, Yulianto Kiswocahyono., SE.,SH.,BKP. (foto: Wahyu/ Newstimes.id)

NEWS TIMES – Wacana Presiden Prabowo keinginannya agar proyek Kereta Cepat Whoosh Jakarta – Bandung diperpanjang hingga Banguwangi, Jawa Timur menuai tanggapan Praktisi Perpajakan.

Sebelumnya, disela peresmian Stasiun Tanah Abang baru di Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025), Presiden Prabowo menyatakan keinginannya proyek kereta cepat Whoosh diperpanjang sampai ujung pulau jawa. Prabowo menekankan bahwa rencana awal hanya sampai Surabaya, namun kini fianggap ketinggalan zaman dan perlu visi yang lebih jauh kedepan.

“Insyaallah, insyaallah. Saya minta tidak hanya Surabaya, Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu, sekarang Banyuwangi,” ujar Prabowo kepada wartawan.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyinggung isu pembengkakan biaya (cost overrun) pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang menjadi polemik sebelumnya. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya akan bertanggung jawab penuh atas permasalahan finansial tersebut.

“Masalah kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh adalah cost overrun saya akan tanggung jawab,” tegas Prabowo.

Proyek Whoosh saat ini menelan total biaya sekitar US$7,26 miliar atau setara Rp119,79 triliun, dan struktur finansialnya masih menjadi sorotan publik.

Praktisi Perpajakan dan Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal dan Moneter Kadin Jatim, Yulianto Kiswocahyono., SE. SH., BKP menyarankan agar wacana perpanjangan rute Whoosh hingga Banyuwangi ditunda hingga polemik utang dan keuangan Whoosh Jakarta – Bandung terselesaikan.

“Karena Whoosh saat ini masih menghadapi tantangan cost overrun dan proyeksi balik modal yang panjang,” kata Yulianto.

Sementara itu, Yulianto memprediksi bahwa jika pembangunan kereta cepat rute hingga Surabaya sampai Banyuwangi bakal berpotensi mematikan sektor transportasi darat lain yang sudah eksis.

” Jalan toll yang susah payah dibangun juga akan berpotensi sepi pengendara, terutama transportasi darat semacam BUS, kereta api reguler itu bakal sepi, karena pasar yang diperebutkan sama,” tuturnya.

Lebih lanjut, Yulianto menyebut meski potensi merugikan transportasi lain, namun ada sisi positif.

” Perpanjangan jalur hingga ke ujung timur Jawa seperti Banyuwangi dapat memberikan manfaat yang lebih merata bagi pengembangan sektor ekonomi di daerah yang dilewati, berfungsi sebagai katalisator ekonomi regional,” jelasnya.

Meski demikian, Perpanjangan rute ini dilihat sebagai langkah strategis untuk konektivitas di Pulau Jawa.

“Selain itu langkah ini juga menghubungkan wilayah barat dan timur secara efisien,”pungkasnya.

Writer : Malik /Newstimes.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di WhatsApp Channel & Google News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here