Apa Keistimewaan Nuzulul Qur’an ? Berikut Penuturan Pembina Pesantren Mahabatur Rosul

0
84
ruangpublik-apa-keistimewaan-nuzulul-quran-berikut-penuturan-pembina-pesantren-mahabatur-rosul
Pembina Pesantren Yatim Mahabatur Rosul, Yulianto Kiswocahyono SE, SH, BKP. (Foto: Dok. Newstimes.id)

NEWS TIMES, Ruang Publik – Malam Nuzulul Quran merupakan peristiwa penting dalam sejarah umat muslim dunia. Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur selama 23 tahun.

Peristiwa turunnya ayat pertama Al-Qur’an terjadi pada 17 Ramadan saat Rosulullah SAW menyendiri di Gua Hira pada usia 40 tahun.

Secara garis besar, peristiwa diturunkan Al-Qur’an dengan dua proses. Pertama,  Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah atau Langit Dunia. Kedua, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW.

Turunnya Al-Qur’an dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah inilah yang disebut sebagai Lailatul Qadar. sedangkan dari Baitul Izzah ke Bumi disebut dengan Nuzulul Qur’an.

Dalam kesempatan ini, Pembina Pondok Pesantren Yatim Mahabatur Rosul Tulangan, Sidoarjo, KH. Yulianto Kiswocahyono, SE, SH, BKP menjelaskan, terkait Apa keistimewaan Al-Quran atas Dahsyatnya peristiwa diatas

“Pertama saya sampaikan kepada umat muslim di seluruh dunia untuk memaknai sejarah Allah SWT menurunkan Al-Quran ke bumi atau yang disebut Nuzulul Quran,” ujar KH. Yulianto.

Apa keistimewaan Al-Quran atas Dahsyatnya peristiwa diatas ?

Al-Qur’an adalah firman Allah SWT dengan segudang hikmah dan keistimewaan telah menuntun manusia kepada ketakwaan dan keimanan yang baik. Penjelasan tersebut terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”

KH. Yulianto mengatakan, Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang Allah SWT turunkan ke dunia.

“Wa mushaddiqal lima baina yadaihi minat-taurata wal-injil (Q.S. Ali ‘Imran: 50), Al-Qur’an sebagai penyempurna dan pembenar kitab suci sebelumnya,” kata KH. Yulianto yang juga Konsultan Pajak Indonesia.

Kitab Zabur, Taurat, dan Injil diturunkan oleh Allah SWT untuk kaum tertentu dan  zaman yang terbatas. Selain itu, seiring perkembangan zaman kitab-kitab sebelum Al-Qur’an diyakini adanya perubahan. Oleh sebab itu, Al-Qur’an hadir sebagai penjelas dan penyempurna dari kitab terdahulu.

Keistimewaan Al-Qur’an lainnya adalah sebagai Syifa’an atau obat penyembuh dari berbagai problematika, penyakit, halangan, dan rintangan yang dihadapi oleh manusia.  Al-Quran didalamnya mengandung motivasi, nasihat, peringatan bahkan ancaman bagi seseorang yang mengalami kebingungan atau masalah dalam hidup.

Lebih lanjut, KH. Yulianto menjelaskan, dalam surah Al-Baqarah Ayat 186 disebutkan hudan linnas yang artinya petunjuk bagi seluruh umat manusia. Apabila petunjuk tersebut pahami dengan baik maka bisa mengantarkan manusia  pada ketakwaan dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat.

“Semua hal yang berinteraksi dengan Al-Qur’an menjadi istimewa. Contohnya Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang menerima Al-Qur’an menjadi manusia yang paling mulia, Malaikat Jibril adalah malaikat yang membawa Al-Qur’an menjadi malaikat yang paling mulia, “tuturnya.

Begitu juga dengan bulan suci Ramadan, bulan yang didalamnya turunnya Al-Qur’an menjadi bulan yang mulia dan istimewa.

“Jadi siapa saja yang berinteraksi dengan Al-Qur’an mendapatkan keistimewaan,” tutupnya.

Penulis : Amri/Newstimes.id

Editor : Basri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here