Kepergok Otak-atik Motor, Remaja Pasuruan Diteriaki Maling

56
peristiwa-kepergok-otak-atik-motor-remaja-pasuruan-diteriaki-maling
Remaja AS saat diamankan.(Amri/ Newstimes.id)
NEWS TIMES – Apes, usahanya belum membuahkan hasil pemuda berinisial AS (18) di massa warga di Jalan Kendangsari Gang Lebar No.5, Surabaya. AS dimassa lantaran kepergok mengotak-atik motor Vega R milik owner Salon Isabella, pada Minggu (2/6/2024) sekira pukul 20.00 WIB malam.
Karena kewalahan dengan banyaknya massa yang mengepung pelaku AS di balai RT Kendangsari, dua kompi personel Sabhara dari Polrestabes Surabaya pun datang.
AS Remaja asal Pasuruan ini dikerumuni ratusan massa dan aparat penegak hukum, karena ia kepergok diduga hendak mencuri motor milik owner salon Isabella.
Namun sayangnya, saat otak-atik sepeda motor yang diincar, ada karyawan laundry seberang salon mengamatinya. Seketika itu, ia diteriaki maling. Teriakan itulah akhirnya mengundang massa.
Faisol anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) setempat menceritakan, aksi percobaan maling sepeda motor, berawal saat AS datang ke salon berlagak ingin potong rambut.
Namun, saat pemilik salon masih sibuk meladeni tamu lainnya, diam-diam orang tersebut mengambil kunci sepeda motor yang tergeletak di meja dekat tempat tunggu antrean.
“Setelah itu dia keluar salon. Kalau kata pegawai laundry pelaku awalnya sempat nyoba menyalakan motor Vario, tapi kayak kesulitan. Terus pindah ke motor Vega-R.  Sama pegawai laundry akhirnya diteriaki maling-maling,” kata Faisol.
Saat itu, AS sempat mengelak atas perbuatannya, tapi setelah di interogasi pelaku kelabakan, akhirnya jujur mengakui perbuatannya kalau ia datang ke salon diantar tetangganya bernama Cak Manan. Mereka berdua datang ke Surabaya memang niat untuk maling sepeda motor.
“Jadi pelaku datang diantar temannya. Waktu pelaku berusaha eksekusi, temannya nunggu di Raya Kendangsari. Orang itu sudah dicari warga, tapi gak ada. Mungkin kabur pas tahu kalau pelaku ditangkap warga,” tambahnya.
Khawatir massa makin mengamuk, Faisol mengamankan AS di balai RT, dan menghubungi polisi. Meskipun pelaku sudah di balai RT, massa yang berdatangan.
Ada 300 lebih orang datang ingin menghajar pelaku. Ketika, pelaku masih diamankan di balai RT sejumlah massa ada yang memecahi jendela dan menendangi pintu agar bisa masuk.

Selang 30 menitan, dua kompi personel Sabhara dari Polrestabes Surabaya datang. Kerumunan massa akhirnya bisa dibuka. Polisi mengeluarkan pelaku dari dalam balai RT dengan skema penjagaan sterilisasi massa.

Reporter: Amri/ Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di WhatsApp Channel & Google News