
NEWS TIMES, Surabaya – ChatGPT sedang menjadi pembicaraan hangat. Muncul perdebatan, bolehkah membuat tulisan dengan dibantu ChatGPT. Apakah etis dan legal. Ada yang bilang ChatGPT merampok hak cipta dan mengajari seseorang menjadi plagiat. Di sisi lain, banyak juga yang terbantu adanya aplikasi ini. Memudahkan mengetahui definisi atau pengertian suatu istilah dan teori, menerjemahkan kalimat ke suatu bahasa tertentu, dan beberapa bantuan lainnya.
Nah, untuk membahas hal ini Prodi Teknik Informatika Universitas Surabaya (Ubaya) akan menggelar seminar dengan tema ChatGPT: Ally or Enemy. Tema kekinian yang menarik ini pada inti membahas apakah ChatGPT itu sekutu atau kah musuh. Pembicara seminar yang akan digelar Jumat, 3 November 2023 adalah Vincent Riandaru dosen pada laboratorium Intelligent System Teknik Informatika Ubaya.
Sasaran peserta seminar adalah guru, mahasiswa dan pelajar. Vincent Riandaru akan memberikan materi dengan tujuan untuk mengedukasi peserta agar mengetahui betapa berdampaknya ChatGPT pada saat ini.
Ada sisi positif, ada sisi negatifnya. Generasi milenial perlu didorong untuk menggunakan teknologi seperti ChatGPT. Mereka perlu memanfaatkan teknologi. ChatGPT bisa digunakan untuk mencari ide atau alternatif solusi dalam menghadapi persoalan, baik permasalahan umum mau pun terkait akademis. ChatGPT juga dapat melatih generasi milenial untuk berbahasa yang baik. Tetapi, perlu ditekankan bahwa pengguna chatGPT tetap harus memperhatikan aspek etika serta legalitas.
Seminar ChatGPT: Ally or Enemy adalah salah satu dari rangkaian kegiatan Informatics Creative Festival (ICF) tahun 2023. ICF ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Informatika Ubaya. Arizia Auli Aziiza, dosen Teknik Informatika Ubaya, mengatakan tema ICF tahun ini adalah TechUnleased: Creativity Beyond Reality.
“Tema ini diambil karena tren teknologi mengarah ke Artificial Intelligent (AI). Tema yang menarik untuk di angkat. Dibicarakan banyak kalangan. Pada ICF 2023 ini ada beberapa kegiatan, di antaranya seminar dan lomba. Semua kami kemas agar pengunjung nantinya bisa ikut merasakan perkembangan teknologi sekarang in, ” kata Arizia Auli Aziiza.
Ubaya ICF 2023 akan digelar selama 3 hari yaitu tanggal 3 – 5 November 2023 di Ciputra World Surabaya. Acara ICF tidak hanya memamerkan karya-karya mahasiswa Teknik Informatika Ubaya, namun juga akan diisi serangkaian acara seperti seminar, talkshow dan lomba yang menarik. Ada juga festival Virtual Reality (VR) di mana pengunjung bisa bermain di dunia virtual.
Bermacam lomba akan diselenggarakan pada Ubaya ICF 2023 ini. Ada lomba Creative Programming and Design. Selain itu ada lomba membuat asset game orisinil berupa karakter utama. Selain karakter utama, terdapat beberapa alat dukung karakter yang digambar atau asset seperti pedang, sihir, dan lain-lain. Tidak ketinggalan lomba Mobile Legend yaitu kompetisi e-sport bagi pemain game mobile.
“Selain itu ada pameran motion capture yang merupakan teknologi yang merekam pergerakan manusia secara realistis (nyata) ke dalam dunia digital dengan menggunakan alat khusus. Ada banyak game menarik dan seru, ada festival boardgame, dan seminar yang membahas tentang ChatGPT yang sedang trend sekarang ini, dan banyak seminar lainnya yang tidak kalah seru. Ada juga workshop yang membahas tentang cara pembuatan karakter desain. Lengkapnya bisa dilihat pada laman web www.icfubaya2023.com serta media sosial @icfubaya2023, ” pungkas Arizia Aulia Aziiza. (Ryan/Newstimes.id)