Winamp, Platform Pemutar Musik era 2000-an Bakal Comeback Juli Mendatang dengan Wajah Baru

112
Winamp,-Platform-Pemutar-Musik-era-2000an-Bakal-Comeback-Juli-Mendatang-dengan-Wajah-Baru
Tampilan Aplikasi Winamp dengan konsep terbaru. Bakal Comeback Juli Mendatang. (foto: ist)

NEWS TIMES, JAKARTA – Siapa yang tak mengenal platform pemutar musik Winamp yang populer di era tahun 2000-an? Aplikasi musik PC/Laptop yang trend dimasanya saat itu, kini bakal bangkit kembali meramaikan industri platform musik dengan wajah baru.

Kabarnya, Winamp akan comeback Juli mendatang dengan membawa sejumlah pembaruan dan mengubah konsep aplikasinya dari aplikasi audio desktop sederhana menjadi layanan streaming musik modern.

Apa saja fitur barunya? Yuk, kita simak bersama :

Winamp,-Platform-Pemutar-Musik-era-2000-an-Bakal-Comeback-Juli-Mendatang-dengan-Wajah-Baru
Tampilan Aplikasi Winamp dengan konsep terbaru. Bakal Comeback Juli Mendatang. (foto: ist)

Program komputer di Windows yang mendukung pemutaran MP3 lokal, radio internet, dan audio, ini pernah populer di awal 2000-an.

Ia diciptakan oleh Justin Frankel dan Dmitry Boldyrev di perusahaan Nullsoft, yang kemudian dijual ke AOL pada 1999 seharga US$80 juta. Platform ini kemudian diakuisisi oleh Radionomy, yang merupakan bagian LLAMA GROUP, pada 2014.

“LLAMA GROUP hari ini memulai fase baru yang bertujuan untuk menerapkan peta jalannya dengan prioritas diberikan pada peluncuran platform WINAMP yang dijadwalkan pada 1 Juli 2024,” kata Alexandre Saboundjian, CEO Winamp dalam keterangan resminya LLAMA Group pada Selasa (30/4), mengutip Business Wire.

Pembaruan yang dilakukan platform Winamp diantaranya adalah Winamp Player desktop dengan platform baru, dan aplikasi web Winamp yang saat ini memiliki akses ke podcast mungkin akan ada juga di aplikasi desktop.

Selain itu, LLAMA Group juga menyatakan bahwa nantinya Winamp akan terhubung ke layanan musik lainnya, meskipun demikian sampai saat ini masih belum ada pernyataan resmi terkait hal tersebut.

Per akhir tahun 2024 ini LLAMA Group menargetkan akan merekrut sebanyak 50.000 seniman sebagai bagian dari pembaruan yang dilakukan.

“Melalui proyek ini, ambisi kami adalah merekrut 1.000.000 artis dalam 5 tahun ke depan, termasuk 50.000 artis yang sudah ada pada tahun 2024, berkat platform inovatif kami dan proposisi unik di pasar musik,” kata Alexandre.

Dari pembaruan ini, Winamp bertujuan untuk menawarkan platform yang ditujukan untuk artis musik, hyperfans, dan kolaborator artis dengan tujuan untuk memfasilitasi manajemen administratif artis dan menawarkan aliran monetisasi yang adil dan merata.

Jika sebelumnya Winamp asli hanya merupakan pemutar audio desktop sederhana, maka kini LLAMA Group memperkenalkan platformnya sebagai layanan streaming musik modern yang mampu membayar artis dengan baik.

Sebelumnya, perusahaan yang memiliki Winamp, LLAMA Group ini telah melakukan pengujian publik pada 2023 lalu untuk menggabungkan layanan streaming musik dengan kemampuan untuk mendukung musisi secara langsung.

Sementara itu untuk beberapa rilis baru Winamp klasik, kelanjutan dari pembaruan 5.9 yang dimulai pada tahun 2022 lalu, diketahui saat ini pengembangannya terpantau terhenti kembali.

Winamp merupakan aplikasi pemutar musik yang biasanya berformat MP3 yang populer sebelum era streaming.

Sayangnya, peran Winamp untuk memutar musik dalam beberapa tahun terakhir digantikan aplikasi streaming seperti Spotify, Joox, dan Apple Music. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain diĀ Google News