DPK GMNI Fakultas Tarbiyah Dan Syariah Al-Qolam Bersama Bawaslu Ciptakan Netralitas Dalam Pemilu.

0
52

MalangRaya, Newstimes- untuk menciptakan netralitas dalam pemilu, Dewan pimpinan Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fakultas Tarbiyah Dan Syariah Al-Qolam melakukan koordinasi bersama dengan Anggota Bawaslu Kabupaten Malang dalam membahas netralitas dalam pemilu 2024.

Anggota Bawaslu mengatakan, pentingnya untuk menjaga netralitas dalam pemilihan Presiden dan legislatif sangat penting, untuk memilih calon pimpinan yang amanah, khususnya bagi anggota organisasi yang terlibat dalam lembaga atau organisasi, ujar “Tobias, anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Malang”, pada Senin (15/1/2024)

“Penting untuk menjaga netralitas, terutama bagi anggota organisasi yang terlibat dalam lembaga pemerintahan seperti Bawaslu,” tegas pria yang akrab disapa Bung Tobias,

Lebih lanjut ia mengatakan, audensi tersebut bertujuan dalam menguatkan hubungan GMNI dan instansi pemerintah. Khusunya Kader GMNI perlu mempersiapkan diri dalam mengambil peran untuk kepemimpinan bangsa ke depan, “ujarnya”.

Beliau juga memberikan apresiasi, terhadap semangat dan komitmen terhadap Kader dalam mengembangkan diri dan organisasi. Sementara itu Dewan Pengurus Komisariat (DPK), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Al-Qolam Malang, Syaifudin Zuhri, S.Pd, menekankan penting mempertahankan netralitas dan menjaga kemandirian organisasi.

Zuhri juga menyoroti strategi dalam membangun relasi dengan alumni, senior, dan tokoh-tokoh berpengaruh di Indonesia, khusunya yang berada di Malang Raya, mereka juga harus berkomitmen untuk tiska hanya terbatas pada wilayah Malang, tetapi juga melibatkan jaringan di luar daerah.

Ia mengakui bahwa menjalin hubungan dengan individu yang memiliki peran penting di tanah air dapat memperluas pengaruh organisasi.

Atas pembicaraan tersebut juga membicarakan, mencakup upaya kader GMNI dalam peningkatan kemampuan public speaking dan terus belajar dalam meningkatkan kualitas elektabilitas.

Mereka menyadari bahwa keterampilan ini esensial dalam menyuarakan pandangan dan menjadi pemimpin di masa depan.

“Audiensi ini diharapkan menjadi landasan untuk terus berkembang, mempertahankan netralitas, dan menjalankan peran strategis sebagai calon pemimpin bangsa yang siap menggantikan posisi kepemimpinan ke depannya,” tutupnya.(fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here