NEWS TIMES – Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Kelas 1 a Khusus diduga belum maximal dalam memberikan pelayanan baik Offline maupun Online kepada para pencari keadilan. Pasalnya masih banyak jadwal sidang yang diduga amburadul seperti molor (mundur) maupun ditunda-tunda.
Begitupun juga website PN Surabaya diduga masih sering error atau belum terupdate maximal, sehingga para pencari keadilan sulit menemukan jadwal persidangan. Terkait hal itu sangat dikeluhkan oleh para advokat, Wartawan dan juga para pencari keadilan lainnya.
Saat di konfirmasi Humas PN Surabaya, Alex Madam SH, MH melalui chat whatsapnya belum berkomentar atas dugaan pelayanan publik yang belum maximal.
Yudi salah satu Wartawan Pokja di PN Surabaya juga menyayangkan website PN Surabaya yang sering error tidak terupdate. Sehingga dirinya dan kawan-kawan lainnya sulit melihat jadwal sidang yang ditugaskan oleh redaksinya.
“Website error seperti ini sampai kapan?, karena error, kita sulit menemukan jadwal sidang di PN Surabaya. Hal ini membuat kita sulit untuk mengikuti jadwal sidang. Sehingga kami ketinggalan informasi, terkadang jadwal pun di ubah-ubah,” kata Yudi wartawan online Realita.co yang biasa beraktivitas meliput sidang di PN Surabaya, pada Jumat (27/9/2024).
Yudi berharap PN Surabaya yang dikenal Pengadilan Kelas 1 a Khusus agar cepat tanggap atau respon, ketika ada problem terkait pelayanan publik baik Offline maupun Online. “Kami dan teman-teman wartawan lainnya berharap ada respon dari pihak PN Surabaya, terkait website PN yang masih error agar segera terupdate,” pungkasnya.
Terpisah, salah satu advokat yaitu Doni Eko Wahyudin, S.H, mengatakan bahwa pelayanan publik bagi para pencari keadilan khususnya, sudah sepatutnya memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal. “Jika dibandingkan dengan Pengadilan Agama (PA) Surabaya memang terkesan jauh dari harapan kita. Contoh terkait persidangan P.A. Surabaya sudah menerapkan nomor antrian sidang jadi para pencari keadilan mendapatkan kepastian waktu perkaranya disidangkan oleh majelis Hakim,” kata Doni, Jumat (27/9/2024).
“Namun di PN Surabaya seringkali para advokat, para prinsipal dan para pencari keadilan yang sudah menunggu mulai pagi hingga sore baru perkaranya disidangkan. Terkadang sudah menunggu terlalu lama hingga siang, pada akhirnya terlontarkan. Jika seperti ini jangankan mendapatkan keadilan mendapat kepastian jam sidang aja kita masih terombang-ambing,” tambahnya.
Selain hal itu, Doni juga sangat menyayangkan website PN Surabaya sering tidak dapat diakses dan eror. “Sedangkan informasi yang ada di website merupakan acuhan para pencari keadilan dan memperingan kerja pegawai PN Surabaya. Sudah sepatutnya Pengadilan Negeri Surabaya melakukan perbaikan sehingga masyarakat pencari keadilan merasa terayomi dengan baik oleh lembaga peradilan,” pungkasnya.(Am)