NEWS TIMES – Cidera tidak membuat menyerah untuk merebut medali emas bagi Jatim di PON XXI 2024. Dengan modal doa dan mental yang kuat Eko Yuli Irawan berhasil meraih emas dan sekaligus memecahkan rekor PON.
Saat berlomba Eko mengaku masih merasakan nyeri pada kakinya, namun peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 memiliki tekad yang kuat untuk tampil terbaik di ajang multievent paling bergengsi nasional itu.”Sakitnya masih terasa, namun di PON ini mental yang menentukan dan lawan terberat saya sebenarnya cidera,” katanya.
Ia juga mengatakan kalau masih akan berlomba di angkat besi sampai ada atlet yang mampu mengalahkannya. “Sebelum saya dikalahkan, saya tidak akan pensiun,” tegasnya.
Ia juga meminta agar para atlet muda terus berlatih agar bisa mengalahkan seniornya. “Jangan sampai ada atlet muda juara setelah seniornya pensiun,’ katanya.
Dalam laga ini, Eko tampil luar biasa di kelas 67 Kg putra. Di mana ia berhasil melakukan angkatan total 309 Kg dari angkatan snatch 138 Kg dan 171 Kg di angkatan cleen and jerk.
“Target saya memang emas, bukan pecah rekor karena kondisi juga belum pulih pasca cedera di Olimpiade. Tapi karena tadi Jawa Barat pasang angkatan 170 Kg saya harus di atasnya. Alhamdulillah tadi berhasil,” terangnya.
Ia mengaku, menyambut PON ini dirinya tidak bisa maksimal latihan karena lebih banyak memanfaatkan waktu untuk pemulihan cedera yang ia alami saat olimpiade.
Namun, karena memiliki target tinggi ia pun bertekad keras untuk mencapainya. Rutin latihan 10 hari setelah Olimpiade. Latihan pun hanya angkat 130 Kg, 150 Kg, belum pernah 160 Kg.
“Dengan pemulihan sangat singkat kita adu mental saja di sini. Terus sempat semprot untuk mati rasa tadi,” tambahnya.
Reporter : Fredy/Newstimes.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di WhatsApp Channel & Google News