
NEWS TIMES, Gresik – Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menyebut kericuhan di Stadion Gelora Joko Samudro, Minggu malam dipicu oleh kekecewaan suporter Gresik United atas kekalahan tim kesayangan mereka dari Deltras Sidoarjo dengan skor
Menurut nya akibat insiden ini 10 petugas kepolisian 10 mengalami luka-luka akibat lemparan batu. Sedangkan dari suporter tujuh orang yang sempat dirawat namun semuanya dinyatakan rawat jalan karena tidak ada cedera serius, hanya masalah gangguan pernafasan
“Kami tidak bersikap reaktif, kami tetap menghimbau agar seluruh suporter bisa kembali ke rumah masing-masing namun, himbauan itu tidak diindahkan bahkan petugas kami yang sedang berjaga di lokasi mendapat lemparan batu dari suporter yang ada di sekitar lokasi lapangan parkir. Baik dari lapangan parkir, maupun yang dari atas lapangan parkir lantai dua,” ungkapnya.
Dia menambahkan pihaknya telah mendatangi rumah sakit, tempat suporter menjalani perawatan. Kapolres menjelaskan pihaknya akan membantu melakukan home visit bersama tenaga dokter tim dokkes Polda Jatim untuk mengontrol kondisi suporter yang kembali ke rumah.
Sementara itu media officer Gresik United, Deny Ali Setiono mengakui timnya gagal memenuhi ekspektasi suporter. Ini jadi kekalahan kedua beruntun yang dialami usai sebelumnya takluk dari Persekat Tegal.
Pihaknya akan melakukan evaluasi agar kejadian ini tak akan terulang lagi di kemudian hari.
Tekait adanya lonataran gas air mata oleh anggota Kepolisian. Deny tidak berani berspekulasi banyak. Ketika disinggung terkait adanya sangsi dari Komisi dispilin PSSI, Denny menjekaskan bahwa insiden kericuhan tersebut tidak terjadi didalam stadiun melainkan diluar stadiun.
“Ini kejadiannya di luar stadiun ya, tidak didalam. Saya sempat di telpone Komdis, sudah saya jelaskan semuanya. Kita juga akan melakukan evaluasi terkait hal ini,” terang Deny. (Ry/Newstimes.id)