NEWS TIMES, Surabaya – Seorang wanita Sales Promotion Girl (SPG) berinisial DK (27) diduga jadi korban pemukulan ZL Waitres Cafe Dermaga Jl Kenjeran 34-36, Surabaya, Sabtu (4/11/2023) sekitar pukul 23.00 Wib. Karena menjadi korban pemukulan atau aniaya.
DK melaporkan kejadian tersebut di Polsek Simokerto, Polrestabes Surabaya, atas laporan tersebut, DK mengantongi surat laporan Polisi (LP) ke Polsek Simokerto dengan Nomor LP-B/175/XI/RES.1.6/2021/RESKRIM/Surabaya/SPKT Polsek Simokerto.
Korban DK menceritakan bahwa, Penganiayaan berawal dari korban yang menawarkan paket bir kepada tamu Cafe Dermaga, Doni. Dia ikut menemani minum sebagai syarat tamunya itu mau membeli paketan. “Pak Doni mau mengambil 2 paket kalau saya ikut minum. Dan saya menyetujui ikut minum juga bersama pelaku disitu,” ungkap korban, Selasa (7/11/2023) dini hari.
Namun berselang beberapa menit, ZL yang dengan berpenampilan tomboi itu mendadak memukuli korban di bagian kepala. “Waktu dipukul saya tidak melawan, tapi saya sangat menyesalkan karena tak ada yang melerai. Setelah itu saya ke dapur untuk mengambil HP dan menghubungi Pak A, polisi dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak untuk minta tolong,” terangnya.
Polisi A yang datang ke Cafe Dermaga, langsung menanyakan kronologis penganiayaan terhadap SPG bir tersebut. Pelaku juga dipanggil untuk menjelaskan masalah. “Nah dia mengaku kalau cemburu, karena saya menggoda Pak Doni yang diakui sebagai suaminya,” ucap korban lebih lanjut.
Namun Doni yang dikonfirmasi di lokasi, membantah dirinya suami dari pelaku dan menegaskan sebagai relasi. Saat proses mediasi tersebut, ZL membentak Polisi A dengan menanyakan nama, pangkat dan tempat dinasnya. “Saya orang media. Kamu siapa, pangkatmu apa, dinas dimana,” cetus ZL seperti ditirukan korban.
Setelah mediasi dan ditempuh perdamaian secara kekeluargaan, DK dan ZL sempat salaman dan saling meminta maaf. Saat polisi A berpamitan kembali, dia diminta tetap di tempat tersebut oleh Doni, Jimmy dan ZL, kemudian diberikan minuman.
Namun secara diam-diam ada yang mengambil foto A bersama beberapa botol bir di depannya. Belakangan berita diunggah di sebuah media online dengan narasi seolah-olah polisi itu datang menenggak minuman keras.
“Apa yang diberitakan tentang Pak A itu, semuanya tidak benar dan faktanya diputar balikkan. Kasihan beliau gara-gara masalah ini, Senin kemarin diperiksa Propam. Saya dipanggil penyidik dan dimintai keterangan,” ujar DK.
“Pelaku seperti mengejek Pak A melalui chat WA. Karena itu saya sudah membuat laporan polisi. Langsung melakukan visum juga di RS Kapasari. Tadi kata dokternya masih ada bekas luka di kepala bagian belakang dan pelipis mata,” pungkasnya.(Am/Newstimes.id)