Calhaj Furoda Gagal Berangkat, Yulianto Ceritakan Kisah Amer

0
114
calhaj-furoda-gagal-berangkat-yulianto-ceritakan-kisah-amer
Calon Jamaah Haji Furoda, Yulianto Kiswocahyono. (Foto: dok Pribadi for Newstimes.id)

NEWS TIMES – Calon Jamaah Haji Furoda asal Sidoarjo yang gagal berangkat tahun ini mengaku bersyukur. Dia adalah Yulianto Kiswocahyono seorang pengusaha dan juga Wakil Ketua Kadin Jawa Timur.

Usai menerima kabar visa haji furoda tahun 2025 dipastikan tidak diterbitkan oleh otoritas Arab Saudi beberapa waktu lalu, kini dia merasa ikhlas dan bersyukur masih diberi waktu oleh Allah SWT untuk lebih banyak berihtiar menanti mukjizat.

“Kegagalan berangkat haji khususnya furoda bukan suatu musibah dan gak perlu di sesali, justru alangkah baiknya kita mensyukurinya. Karena menurut saya Haji itu misteri, siapa yang ditakdirkan Allah SWT untuk berangkat dan siapa yang tidak, walaupun secara finansial dan fisik terpenehui, namun semua itu Wallahuallam,” ujar Yulianto kepada Newstimes.id, Jumat (6/6/2025).

Lebih lanjut, Yulianto yang juga Pembina Ponpes Yatim Mahabbatur Rosul, Tulangan Sidoarjo, mengkisahkan kisah seorang jamaah haji asal Kota Tripoli, Libya bernama Amer Al Mahdi Mansour Al Gaddafi yang di takdirkan Allah SWT berangkat haji.

“Kisah Amer menginspirasi untuk kami yang gagal berangkat haji khususnya Furoda. Dalam cerita itu, Amer Al Mahdi Mansour Al Gaddafi hanya ingin satu hal tahun ini, berhaji ke Makkah. Ia bukan tokoh besar, bukan pula pemimpin gerakan, melainkan hanya seorang pemuda yang berharap ibadah di tanah suci,” terangnya.

Yulainto melanjutkan, Amer sejak lama mendambakan ibadah haji terlaksana, sebagai jalan menuntaskan janji spiritual pada dirinya.

“Akan tetapi, cobaan datang tepat saat dirinya sampai di pintu keberangkatan bandara,” jelasnya.

Lantas apa yang terjadi saat Amer sampai di gerbang itu…? Pada sistem imigrasi tertulis jelas nama belakangnya ‘Al Gaddafi’ dan seketika langkah ia terhenti dan Amer tertahan oleh petugas. Hal ini seolah mengingat warisan konflik di Libya yang masih menjadi momok hingga saat ini.

“Saat Amer tertahan, rombongannya mulai menaiki pesawat, disaat yang sama ia memohon agar diizinkan ikut berangkat, tapi pintu pesawat telah ditutup, “cerita Yulianto.

Yulianto menambahkan, dalam cerita itu Kapten pesawat menolak untuk membukanya dengan dalih jadwal padat dan faktor keamanan, lantas Amer terdiam sembari optimis.

“Dengan tekat di depan Petugas, ia mengucap bahwa dirinya tidak akan pergi kecuali menuju haji, “kata Yulianto menirukan ucapan Amer dalam kisah itu.

Saat pesawat lepas landas, Amer menunduk dan berdoa dan tak lama kemudian keajaiban pertama datang. Pesawat itu mengalami ganguan teknis dan kembali mendarat ke bandara asal.

“Usai diperiksa dan rombongan siap, pesawat lepas landas, namun kegagalan kembali terjadi dan kembali mendarat untuk kedua kalinya. Kala itu suasana tegang dan penumpang mulai teringat ucapan Amer. Kapten pesawat berubah hati,” tutur Yulianto.

Kapten berkata, “Demi Allah, saya tidak akan terbang lagi tanpa Amer”. Sontak penumpang bersorak dan ucapan kapten memecah batas aturan dan kemanusiaan.

Kemudian, pihak otoritas bandara memberi izin hingga Amer naik pesawat dan berangkat tanpa halangan apapun.

“Amer terdiam haru dan menangis karena Allah SWT telah menuliskan takdir atas kerinduan Amer yang lama dipendam untuk menunaikan ibadah haji, “jelas Yulianto dengan nada haru.

Kisahnya menyebar cepat di media sosial, hingga banyak yang menyebut ini sebagai pesan dari Tuhan. Keajaiban bukan hanya soal waktu, tapi tentang kesabaran dan keikhlasan saat diuji.

Dari cerita Amer ada makna yang menjadi harapan baru bagi Calhaj Furoda yang merasa tertolak oleh sistem dunia. Ia membuktikan, iman tulus bisa mengubah keputusan manusia dan arah penerbangan sekaligus.

“Semoga kami semua umat muslim yang gagal berangkat haji furoda bisa mengambil makna dan dari kisah Amer. Bahwa kegagalan bukan suatu keputusan asaan, dan kegagalan bukan berarti ketidakpastian, melainkan takdir yang dituliskan oleh Allah SWT untuk kita agar tetap ikhtiar, bersabar, dan ikhlas,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, bahwa Wakil Kepala BPH dan Sekretaris Amirul Hajj RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, telah menginformasikan bahwa Pemerintah Arab Saudi tidak akan menerbitkan visa haji furoda karena pihak kerjaan Saudi ingin menertipkan pelaksanaan haji agar lebih baik.

Redaksi : Newstimes.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di WhatsApp Channel & Google News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here