NEWS TIMES – Petugas gabungan selamatkan belasan pemandu karaoke yang menjadi korban penyekapan di dalam bangunan di Jalan Sememi Jaya I, Benowo, Surabaya, pada Jumat (15/11/2024). Berjumlah 12 orang, penyekapan ini terungkap melalui Command Center 112. Ketika ada salah satu korban menghubungi anggota Polsek Benowo, dan melaporkan bahwa dirinya dan teman-teman menjadi korban penyekapan.
Salah satu warga setempat, Mariati (40) mengatakan, berdasar informasi, ada 12 orang itu disebutnya sebagai pekerja seks komersil (PSK). Penyekapan ini diduga karena 12 wanita itu memiliki utang kepada muncikari.
“Para wanita pekerja malam itu memang tinggal di situ tapi mereka itu numpang, dan hutangnya banyak ke seseorang bos (mucikari). Sehingga para PSK ini tidak boleh pindah tempat tinggal sebelum hutangnya lunas,” katanya.
Sementara Camat Benowo Kota Surabaya, Denny Christupel Tupamahu membenarkan dengan adanya penyekapan belasan orang tersebut. Pihaknya mendapat informasi dari Command Center 112. Pelapor merasa tidak nyaman tinggal di rumah itu dan haknya untuk beraktivitas dibatasi.
“Dari laporan awal, pelapor menyebut dirinya dijanjikan akan menjadi pemandu lagu di rumah musik. Namun, kenyataannya ia tidak dipekerjakan sebagai pemandu lagu dan malah tinggal di rumah tersebut dengan aktivitas yang dibatasi,” jelasnya.
Setelah menerima laporan, tim gabungan yang terdiri dari Satpol Kecamatan Benowo, Polsek Benowo, dan Koramil Benowo, segera mendatangi lokasi awal sesuai laporan korban, yakni di Wisma Atlantic Center. Namun, saat tiba di lokasi, pelapor tidak ditemukan. “Begitu sampai di lokasi, teman-teman masuk di situ dan ternyata dicari tidak ada. Kemudian saya koordinasi dengan CC112, saya tanyakan ini sudah dicari tidak ada, yang mana tempatnya itu,” tambahnya.
Setelah berkomunikasi langsung dengan pelapor melalui CC112, tim diarahkan ke rumah di sekitaran Wisma Atlantic Center. “Pelapor sempat kebingungan dengan lokasi tepatnya, sehingga kami harus berkoordinasi secara intensif untuk menemukan titik yang tepat,” bebernya.
Dibantu petunjuk dari pelapor melalui telepon, tim kemudian melanjutkan pencarian. Denny mengetuk pintu salah satu rumah dengan menggunakan korek api sebagai isyarat. Pelapor pun memastikan bahwa ada suara ketukan terdengar dari pintu depan.
“Saya bilang ke Kanitreskrim Polsek Benowo sesuai SOP kepolisian, saya mengikuti arahan kepolisian. Setelah memastikan lokasinya, pintu rumah itu akhirnya didorong dan kami bisa masuk,” terangnya.
Di dalam rumah tersebut, Denny mengungkap bahwa tim akhirnya menemukan 12 wanita yang tinggal di 12 kamar terpisah. Dari 12 wanita itu, tim gabungan juga menemukan satu di antara wanita yang melapor ke CC112. “Kita temukan pelapor dan dia minta dirahasiakan, jangan sampai ketahuan yang melapor,” katanya.
Tiga di antara wanita tersebut kemudian dibawa ke Polsek Benowo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, sembilan wanita lainnya dilakukan pendataan di Kantor Satpol PP Kota Surabaya. “Jadi tiga wanita bersama satu pengelola saat ini sedang dilakukan pemeriksaan di Polsek Benowo Surabaya. Sementara sembilan wanita lainnya dilakukan pendataan di Kantor Satpol PP,” tuturnya.
Denny menambahkan, dari hasil pendataan awal, diketahui bahwa 12 wanita tersebut merupakan warga dari luar Kota Surabaya. Mereka rata-rata usia di atas 30 tahun.
“Terkait aktivitas di rumah kosong itu, masih didalami pihak kepolisian. Namun dari pengakuan pelapor, awalnya ia dijanjikan bekerja pemandu lagu, tapi kenyataannya ia hanya diminta tinggal di situ,” pungkas Denny.
Reporter : Amri/ Newstimes.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di WhatsApp Channel & Google News